Kamis, 03 Februari 2011

Kumis Kucing

Tanaman Kumis Kucing


Di indonesia, tanaman ini cukup luas peyebarnya, mulai dari daerah tepi pantai sampai di kawasan pegunungan 700 di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai tempat – tempat yang teduh (terlidungi) dan tidak terlalu kering. Mudah ditemukan tumbuh secara liar di tepi – tepi jalan, hutan – hutan jati dan bambu atau tempat – tempat lain yang kurang terurus. Perkembang biakannya di lakukan dengan menggunakan biji.
Tanaman ini merupakan semak yang pendek (1,5 m tingginya), dan batangnya agak berkayu dan berbulu halus. Daunnya berbentuk bundar telur, sedikit agak lonjong atau memanjang, dengan tepi daun bergerigi dan berbulu halus. Ujung serta pangkal meruncing. Bunganya tersusun dalam bentuk tandan dan cukup banyak jumlahnya. Berwarna putih keunguan. Buahnya keras memanjang dan berkerut – kerut halus.

Suku : Lamiaceae.
Nama daerah : kumis kucing (Melayu), remujung (Jawa), singkir (Sunda), songal koceng (Madura).
Bagian yang digunakan : Daun.
Komposisi kimia : Daunnya mengandung 0,2 – 0,6% minyak atsiri, glikosida ortosifonin, sapofonin, asam organik, minyak lemak, zat samak dan garam kalium.
Khasiat : Daunnya memeiliki sifat diuretik (meluruhkan air kencing), sehingga banyak digunakan sebagai ramuan obat penyakit kencing batu dan penyakit ginjal. Biasanya diramu dengan keci beling dan tempuyung.

Tanaman kumis kucing juga ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar.

tanaman jarak

Tanaman Jarak


Suku : Euporbiaceae
Nama daerah : jarak (Jawa), kaliki (Sunda), kaleke (Madura).
Bagian yang digunakan : biji dan daun.
Komposisi kimia : Biji mengandung 45 – 55% minyak, 20% protein, ensim – ensim dan alkaloid. Minyaknya mengandung trigliserida asam risinolat, rasanya pahit, agak kekuningan atau bahkan tidak berwarna dan hampir tidak berbau. Selain itu di dalamnya juga terkandung alkaloid resinin. Proteinnya terdiri dari globulin, albumin, nuklealbumin, gliko-protein serta protein yang bersifat racun yaitu risin. Enzim yang terdapat didalam biji adalah enzim pemecah protein dan enzim pemecah lemak. Daunnya mengandung tanin dan Calsium oksalat.
Khasiat : Minyaknya setelah mengalami proses pembebasan racun dapat dipakai untuk beberapa keperluan obat – obatan. Minyak didalam usus dapat membebaskan asam risinolat yang aktif, karenanya sering dipakai untuk urus – urus. Sebagai obat luar minyak jarak dipakai untuk mnyuburkan pertumbuhan rambut dan obat gatal. Daunnya setelah ditumbuk digunakan untuk obat luka, bengkak – bengkak dan nyeri otot.
Tanaman jarak berupa pohon kecil dengan dengan tinggi sampai 5 m. Batangnya sering berongga ditengah, permukaan kulit batangnya berlilin, berwarna kebiruan. Percabangannya tidak lebat. Daunnya besar – besar , tunggal, bercangap menjari dengan tepi daun bergerigi. Daun yang bertangkai panjang – panjang itu duduknya saling berseling. Bunga – bunganya tersusun pada tandan yang muncul dari ketiak daun. Buahnya berbentuk seperti bola, kulitnya berduri tempel. Didalam buah terdapat biji – bijinya yang berwarna hitam.
Asal tanaman ini adalah Afrika, di Indonesia tanaman ini sudah cukup populer. Menyukai tempat – tempat yang terbuka dan tanah subur. Dapat tumbuh baik mulai dari daerah tepi pantai maupun kawasan pegunungan yang tingginya 2.000 m diatas permukaan laut. Pengembangbiakannya umumnya dengan menanam bijinya atau distek batangnya.
Penduduk menyukai tanaman ini sebagai tanaman hias maupun tanaman pagar. Dahulu tanaman ini merupakan tanaman penghasil minyak untuk penerangan rumah.